BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Dalam perkembangannya,Manajemen
yang baik akan menghasilkan suatu sistem pengorganisasian yang baik pula,
selain untuk memudahkan dalam pengorganisasian serta penentuan dalam
menjalankan suatu kegiatan dapat pula dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan
suatu lembaga atau perseorangan dalam mencapai ketingkat yang lebih baik.
Dalam
perkembanganya, manajemen (managemant) telah banyak dipelajari untuk dapat
dijalankan dan berguna pula bagi orang lain yang ingin mendapatkan nilai tambah
bagi instansi/lembaga/perseorangan dalam kaitanya peningkatan yang baik.
Masyarakat
di indonesia yang merupakan sebuah masyarakat yang multi-kultural mulai
mempelajari berbagai bidang ilmu dan wawasan dalam meningkatkan kualitas
individu maupun kualitas dalam mengelola sebuah organisasi atau lembaga, tidak
terkecali ilmu tentang manajemen yang didalamnya akan dibahas beberapa hal yang
berkaitan dengan pencapaian yang makasimal.
Disamping
itu pula sumber daya manusia dan sumber daya alam yang melimpah merupakan suatu
hal yang baik dan menguntungkan bagi suatu negara, namun jika tidak pengolahan
yang baik (dalam hal ini manajemen yang baik) maka akan tampak kurang maksimal
dan dapat berakibat pada keadaan dimana akan berkurangnya efisiensi dan efektivitas
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya alamnya.
Dalam ilmu manajemen,Ada 6 macam teori
manajamen diantaranya:
- Aliran Klasik
- Aliran Perilaku
- Aliran Manajemen
Ilmiah
- Aliran Analisis
Sistem
- Aliran Manajemen
Berdasarkan Hasil
- Aliran Manajemen
Mutu
Adapun dalam
makalah ini hanya akan membahas tentang teori manajemen dalam aliran manajemen
ilmiah.
- BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah dalam
pembahasan dalam makalah ini adalah seputar
1.
Sejarah Perkembangan Manajemen
Ilmiah
2.
Definisi Manajemen Ilmiah
3.
Fungsi Manajemen
4.
Tokoh-tokoh Manajemen Ilmiah,dan
5.
Berbagai Prinsip Dasar dan Tahap
Perkembangan mengenai Manajemen Ilmiah. yang akan dibahas berdasarkan sumber
- TUJUAN MAKALAH
Tujuan pembuatan makalah ini diantaranya adalah :
a.
Sebagai bahan yang dapat menjadi
sumber belajar
b.
Sebagai tugas yang diampu dari
dosen pembimbing
c.
Sebagai pengetahuan dan
pengalaman dalam dunia manajemen
BAB II
ISI
A.
SEJARAH MANAJEMEN ILMIAH
Lebih dari
1400 tahun yang lalu teori tentang manajemen sudah mulai diterapkan oleh
manusia. Terbukti dari berbagai proyek-proyek pembangunan yang dilakukan di
berbagai belahan dunia seperti pembangunan di Mesir dan China juga di Venezia
yang merupakan pusat perdagangan dan perekonomian yang penting. Sampai pada
masa antara abad 18 dan 19 bermunculan teori-teori manajemen secara keilmuan
yang dicetuskan oleh beberapa pemikir diantaranya R.Owen dan Charles Babage
yang merupakan pionir dalam Ilmu Manajemen.
Pada tahun 1911
dikenal dengan tahun lahirnya manajemen modern. Karena pada saat itu, pelopor
manajemen ilmiah Frederick Winslow Taylor (1856-1915) merasa tidak puas
terhadap kinerja perusahaan tempat dia bekerja, Taylor dikenal dengan manajemen
ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas. berkat beliau, Manajemen
ilmiah menjadi sebuah teori analisis manajemen yang telah dianalisis dan
disintesis alur kerja. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi ekonomi terutama
produktivitas tenaga kerja. Atas kontribusinya yang begitu besar dalam
manajemen ilmiah tersebut Taylor dikenal sebagai Father Of Scientific
Management (Bapak Manajemen Ilmiah) yang sampai sekarang masih di ingat dan
dipelajari teori teorinya.
Perkembangan manajemen ilmiah juga didorong oleh munculnya pemikiran baru dari Henry Gantt
dan keluarga Gilberth. Henry Gantt yang pernah
bekerja bersama Taylor di Midvale Steel Compan, menggagas ide bahwa seharusnya
seorang mandor mampu memberi pendidikan kepada karyawannya untuk bersifat rajin
(industrious ) dan kooperatif. Ia juga mendesain sebuah grafik untuk
membantu manajemen yang disebut sebagai Gantt chart yang digunakan
untuk merancang dan mengontrol pekerjaan. Sementara itu, pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth
berhasil menciptakan micromotion, sebuah alat yang dapat mencatat setiap
gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk
melakukan setiap gerakan tersebut. Alat ini digunakan untuk menciptakan sistem
produksi yang lebih efesien.
Era ini juga ditandai dengan hadirnya teori
administratif, yaitu teori mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh para
manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik. Pada
awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis
bernama Henri Fayol
mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi,
memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai
digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan
tahun 1950,
dan terus berlangsung hingga sekarang. Selain itu, Henry Fayol juga
mengagas 14 prinsip manajemen yang merupakan dasar-dasar
dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen.
B.
PENGERTIAN MANAJEMEN ILMIAH
Manajemen ilmiah atau disebut juga
manajemen modern adalah kepemimpinan atau pengelolaan kegiatan untuk mencapai
suatu tujuan dengan menggunakan cara-cara kerja yang berdasarkan prinsip -
prinsip atau pedoman - pedoman keilmuan.
Adapun ciri - ciri manajemen ilmiah atau modern adalah
sebagai berikut :
·
Menggunakan cara kerja keilmuan dan
prinsip - prinsip keilmuan sebagai hasil percobaan dan penyelidikan yang ilmiah
pula.
·
Terdapat nasionalisasi yaitu bekerja
berdasarkan perhitungan - perhitungan atau pemikiran yang cermat dan teliti,
jadi meninggalkan cara kerja trial and error.
·
Terdapat standarisasi yaitu bekerja
berdasarkan ukuran - ukuran ( standar - standar ) tertentu, baik dalam cara
kerja, waktu yang digunakan, maupun hasil produksi yang diharapkan.
·
Terjadi peningkatan produktivitas
sebagai hasil kerja yang efektif dan efisien
·
Cara kerja dan hasil kerjanya dapat
mengikuti dan memenuhi tuntutan kebutuhan jaman yang makin meningkat
C.
FUNGSI MANAJEMEN
Seorang tokoh Manajemen menyebutkan
beberapa definisi tentang fungsi manajemen yaitu Merancang, Mengorganisir,
Memerintah, Mengkoordinasi, dan Mengendalikan, namun dalam perkembanganya
diringkas manjadi 3 yaitu :
- Perencanaan (Planning) adalah
memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan secara keseluruhan dan cara
terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana
alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana
yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
- Pengorganisasian
(Organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan
besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian
mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang
harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas
tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut,
dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
- Pengarahan (Directing) adalah suatu
tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk
mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
D.
TOKOH-TOKOH MANAJEMEN ILMIAH
- Owen (1771-1858)
merupakan seorang pembaru dan industrialis dari inggris yang pertama kali
mencaetuskan perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi dan kesejahteraan
pekerja.
- Babage (1792-1871)
adalah seorang ahli matematika yang juga dari Inggris yang merupakan orang
yang pertama kali berbicara mengenai efisiensi dalam proses produksi.
- Frederick
Winslow Taylor (1856-1915) menerbitkan buku berjudul Principles Of Scientific
Management. Awalnya, Taylor merasa tidak puas dengan ketidakefisien di
perusahaannya ketika ia bekerja, karena para pekerja di perusahaan
tersebut memilih sendiri pekerjaan mereka dan melatih kemampuan mereka
sendiri untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sehingga, pada akhirnya Taylor
mengusulkan manajemenlah yang harus mengambil alih pekerjaan dan
melatihnya, manajemen juga disarankan untuk mengambil alih pekerjaan yang
tidak sesuai dengan pekerja.
Filsafat Taylor tersebut memiliki empat
prinsip, yaitu :
1.
Pengembangan metode-metode ilmiah dalam
manajemen.
2.
Pekerjaan diseleksi secara ilmiah
dengan menempatkan pekerjaan yang cocok untuk satu pekerjaan.
3.
Adanya pendidikan dan pengembangan
ilmiah dari para pekerja.
4.
Kerjasama yang baik antara manajer
dengan pekerja.
Adapun
prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati manajemen ilmiah adalah :
1.
Adanya ilmu pengetahuan yang
menggantikan cara kerja yang asal-asalan
2.
Adanya hubungan waktu dan gerak
kelompok.
3.
Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan
bukan bekerja secara individual.
4.
Bekerja untuk hasil yang maksimal.
5.
Mengembangkan seluruh karyawan hingga
taraf yang setinggi-tingginya untuk tingkat kesejahteraan maksimum para
karyawan itu sendiri di perusahaan.
Buku-buku Taylor yang terkenal adalah Shop
Managemen (1930), Principles Of Scientific Management (1911)”, dan Testimory
Befo Special House Comittee Dan pada tahun 1947, ketiga buku tersebut
digabungkan dalam satu buku dengan judul Scientific Management.
Selain Taylor,
kontributor lain yang berperan dalam perkembangan manajemen ilmiah adalah:
d. Henry Lawrance Gantt (1861-1919). Sumbangan Henry yang terkenal
adalah sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Beliau juga
memperkenalkan sistem Charting yang terkenal dengan nama Gantt Chart
yaitu bagan yang berfungsi untuk perencanaan, koordinasi dan pengawasan
produksi. Gantt Chart merupakan metode yang paling terkenal dalam proses
perencanaan dan pengawasan yang berhubungan dengan waktu. Gantt Chart
telah memberikan sumbangan yang cukup besar bagi semua bentuk manajemen
operasi, serta digunakan secara meluas sebagai teknik pengawasan terutama dalam
perubahan-perubahan dengan banyak proyek yang saling berhubungan.
Henry juga
menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan timbal balik antara manajer
dan para karyawan, yaitu kerja sarna yang harmonis. Henry beranggapan bahwa
unsur manusia sangat penting sehingga menggarisbawahi pentingnya mengajarkan,
mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen,
serta perlunya penghargaan dalam segala masalah manajemen, sehingga Henry Gantt
memperkenalkan empat gagasan untuk peningkatan kegiatan manajemen, yaitu :
1.
Kerja sama yang saling menguntungkan
antara manajer dengan pekerja.
2.
Seleksi ilmiah pekerja.
3.
Sistem insentif untuk merangsang
produktivitas pekerja dan organisasi.
4.
Penggunaan instruksi-instruksi kerja
yang terperinci.
e.
Frank Gilbreth dan Lillian Gilbreth (1868-1924 dan 1878-1972). Gilbreth
menciptakan sistem yang terkenal dengan speed work, tapi sistem ini
bukan menunjukkan kecepatan bekerja secara keseluruhan. Kecepatan yang dimaksud
bukan karena adanya unsur terburu-buru, tapi dengan pengurangan jumlah
pekerjaan dengan eliminasi gerakan-gerakan yang tidak perlu. Upah rata-rata
dari pekerjaan Gilbreth secara keseluruhan lebih tinggi dari biasanya, Beliau
dapat malakukan hal tersebut karena banyak yang dapat dicapai dalam waktu yang
sangat singkat melalui sistem speed work.
E.
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN MANAJEMEN
ILMIAH
Ada beberapa tahapan yang terjadi dalam
perkembangan manajemen ilmiah, antara lain ;
- Tahap Survival ( 1886 - 1930 ), tahun 1886 adalah tahun lahirnya ilmu
manajemen yang ditandai dengan gerakan manajemen ilmiah yang dipelopori
oleh Frederick Winslow Taylor. Dalam tahap survival ini, para ahli
memperjuangkan untuk diakuinya manajemen sebagai salah satu cabang ilmu
pengetahuan.
- Tahap Konsolidasi
atau Penyempurnaan ( 1930 - 1945 ), dalam tahap ini para pelopor manajemen
ilmiah merumuskan metode - metode dan prinsip - prinsip dari ilmu
manajemen yang dapat dipraktekan dalam kegiatan - kegiatan perusahaan.
- Tahap Human
Relation ( 1945 - 1959 ), dalam tahap ini, selain menggunakan prinsip -
prinsip berdasarkan keilmuan, juga lebih mengutamakan perhatian kepada
manusia ( para pekerja ) yang berperan serta dalam kegiatan - kegiatan
mencapai tujuan usaha. Hubungan antara pemimpin dan pegawai diupayakan
dilaksanakan dalam suasana hubungan manusia yang lebih baik.
- Tahap Behaviouralisme
( 1959 - sekarang ), dalam tahap ini perhatian utama para ahli manajemen
terutama dipusatkan terhadap pentingnya peranan manusia kerja dalam usaha
mencapai tujuan perusahaan.
E. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN ILMIAH
Prinsip-prinsip
Efisiensi dalam Manajemen Ilmiah, yaitu :
- Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas.
- Kegiatan yang dilakukan harus masuk akal dan realistis.
- Adanya staf
yang memiliki kualifikasi yang tepat.
- Adanya kedisiplinan.
- Diberikannya
pemberian kompensasi yang adil.
- Perlu adanya
laporan dari setiap kegiatan secara tepat, akurat, dan terpercaya,
sehingga diperlukan sistem semacam sistem informasi atau akutansi.
- Adanya
kejelasan dalam pemberian perintah, perencanaan dan pembagian kerja.
- Adanya
penetapan standar dari pekerjaan, baik dari segi kualitaas kerja maupun
waktu pengerjaan.
- Kondisi
pekerjaan perlu distandarisasi.
- Kegiatan
operasional harus distandarisasikan.
- Instruksi-instruksi
praktis tertulis harus dibuat secara standar.
- Sebagai
kompensasi atas efisiensi, perlu dibuat rencana pemberian insentif.
Pengembangan manajemen ilmiah mambuat kemungkinan yang besar untuk
perusahaan dalam mendapatkan efisiensi, yang tidak akan menyebabkan perusahaan
tersebut tenggelam. Taylor telah memberikan kontribusi utama berupa Mental
Revolution yang akan mengakhiri perselisihan antara manajer dan pekerja
dengan meyakinkan bahwa kepentingan dan tujuan keduanya adalah sama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
v Pada tahun 1911 dikenal dengan tahun lahirnya manajemen modern. Yang
dipelopori oleh Frederick Winslow Taylor (1856-1915).
v Manajemen ilmiah atau disebut juga manajemen modern adalah kepemimpinan
atau pengelolaan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan
cara-cara kerja yang berdasarkan prinsip - prinsip atau pedoman - pedoman
keilmuan.
v FUNGSI MANAJEMEN
- Perencanaan
(planning
- Pengorganisasian
(organizing)
- Pengarahan (directing)
v Tokoh-tokoh manajemen ilmiah:
a.
Owen (1771-1858)
b.
Babage (1792-1871)
c.
Frederick Winslow Taylor (1856-1915)
d.
Henry Lawrance Gantt (1861-1919).
e.
Frank Gilbreth dan Lillian Gilbreth
(1868-1924 dan 1878-1972)
v TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN MANAJEMEN ILMIAH
a.
Tahap Survival ( 1886 - 1930 ),
b.
Tahap konsolidasi atau penyempurnaan (
1930 - 1945 ),
c.
Tahap human relation ( 1945 - 1959 ),
d.
Tahap behaviouralisme ( 1959 - sekarang
),
v PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN ILMIAH
- Tujuan-tujuan
dirumuskan dengan jelas.
- b.Kegiatan
yang dilakukan harus masuk akal dan realistis.
- Adanya staf
yang memiliki kualifikasi yang tepat.
- Adanya
kedisiplinan.
e.
Diberikannya pemberian kompensasi yang
adil.
f.
Perlu adanya laporan dari setiap
kegiatan secara tepat, akurat, dan terpercaya, sehingga diperlukan sistem
semacam sistem informasi atau akutansi.
g.
Adanya kejelasan dalam pemberian
perintah, perencanaan dan pembagian kerja.
h.
Adanya penetapan standar dari
pekerjaan, baik dari segi kualitaas kerja maupun waktu pengerjaan.
i.
Kondisi pekerjaan perlu distandarisasi.
j.
Kegiatan operasional harus
distandarisasikan.
k.
Instruksi-instruksi praktis tertulis
harus dibuat secara standar.
l.
Sebagai kompensasi atas efisiensi,
perlu dibuat rencana pemberian insentif.
B.
Saran-saran
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak yang perlu ditambahkan ataupun perlu
diperbaiki,maka dari itu kritik dan saran yang membangunlah yang kami harapkan
dan semoga dengan adanya kritik dan saran yang membangun tersebut akan dapat
meningkatkan pengetahuan dan juga keilmuan kita semua, akhirnya penyusun mohon
maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
- file:///E:/SejarahdanPerkembanganManajemenIlmiah
<Farantika Destya Angesti >.html
- file:///E:/manajemen-ilmiah-scientific-management.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/manajemen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan kirim komentar anda dikolom ini